YKTN Peduli

Keutamaan Menjadi Seorang Hafiz Al-Qur’an

Dalam Islam, Al-Qur’an bukan hanya sebagai kitab suci, tetapi juga petunjuk hidup yang sempurna. Di antara bentuk keistimewaan yang luar biasa adalah ketika seseorang menghafal Al-Qur’an dan menjaga hafalannya, ia mendapatkan kedudukan yang sangat mulia di dunia maupun di akhirat. Seseorang yang menghafal Al-Qur’an dikenal dengan sebutan Hafiz (untuk laki-laki) atau Hafizah (untuk perempuan).

1. Dijanjikan Kedudukan Tinggi di Surga

Rasulullah SAW bersabda:

“Dikatakan kepada orang yang membaca (menghafal) Al-Qur’an: ‘Bacalah, naiklah, dan tartilkanlah sebagaimana kamu mentartilkan di dunia. Karena kedudukanmu di surga adalah pada ayat terakhir yang kamu baca.'”
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)

Hadis ini menunjukkan bahwa setiap hafalan yang dimiliki akan mengangkat derajat seseorang di surga. Semakin banyak hafalan, semakin tinggi pula derajatnya.

2. Mendapatkan Mahkota Kemuliaan untuk Orang Tuanya

Penghafal Al-Qur’an tidak hanya mendapatkan kemuliaan untuk dirinya sendiri, tetapi juga memberikan kebanggaan bagi orang tuanya.

“Siapa yang membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya, maka dipakaikan kepada kedua orang tuanya mahkota dari cahaya pada hari kiamat, cahayanya seperti matahari.”
(HR. Al-Hakim dan Abu Dawud)

Ini menjadi motivasi besar bagi orang tua untuk mendorong anak-anak mereka menjadi penghafal Al-Qur’an.

3. Penghafal Al-Qur’an adalah Keluarga Allah

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah memiliki keluarga dari kalangan manusia.” Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Mereka adalah Ahlul Qur’an (orang yang dekat dengan Al-Qur’an), mereka adalah keluarga Allah dan orang-orang pilihan-Nya.”
(HR. Ahmad)

Bayangkan, menjadi bagian dari keluarga Allah adalah kehormatan yang tidak diberikan kepada semua orang.

4. Menjadi Pemimpin dan Teladan

Para ulama zaman dahulu, bahkan para sahabat, memuliakan orang yang hafal Al-Qur’an. Dalam banyak kesempatan, penghafal Al-Qur’an sering dipilih menjadi imam dalam salat berjamaah atau pemimpin dalam masyarakat, karena mereka diyakini lebih dekat kepada tuntunan Allah SWT.

5. Penjaga Al-Qur’an di Bumi

Para hafiz sejatinya adalah penjaga Al-Qur’an. Meski zaman terus berubah dan teknologi berkembang, eksistensi hafiz menjadi bukti nyata bahwa Al-Qur’an tetap terjaga kemurniannya.


Penutup

Menjadi hafiz bukan perkara mudah. Dibutuhkan ketekunan, kesabaran, dan kedisiplinan yang tinggi. Namun balasannya pun sangat besar, baik di dunia maupun akhirat. Oleh karena itu, mari kita doakan dan dukung para penghafal Al-Qur’an di sekitar kita. Bahkan, bila mampu, mari kita mulai langkah kecil untuk menjadi bagian dari mereka, walau dengan menghafal beberapa ayat setiap harinya.

“Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari)